I Asked ChatGPT To Write Me A Poem…

Okay, I asked ChatGPT to write me a poem. I gave it a prompt and then asked it to make a poem out of it…. Here’s the result…😂

Prompt (a.k.a Scenario): I am having a fight with my husband. We both are giving each other a silent treatment. I feel so lonely but at the same time I don’t wannabe the one who initiates the talk. Can you please write a sad poem about this situation?

LONELY SILENCE (by ChatGpT)

In icy silence we sit, Side by side, but miles apart, Words unspoken, feelings unexpressed, A chasm of silence divides our hearts.

Once we laughed and loved, Now we’re trapped in this cold war, A battle of wills, a fight for power, Our love, a casualty, lies on the floor.

The air is heavy with unspoken words, Tension suffocates our home, The clock ticks loudly in my ears, A reminder that time continues to roam.

Loneliness creeps in like a thief, Stealing my peace and joy, My heart aches for the warmth of his touch, But I’m too stubborn to make the first move.

I know this silence won’t last forever, But the pain is too much to bear, I pray for a breakthrough, a moment of clarity, To end this silence and show we still care.

Until then, we sit in this uneasy peace, Both too proud to make amends, Our love, a fading memory, As we continue our silent descent.

Isn’t it scary how good it actually is?😂 What do you think?

Apakah Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Akan Menggantikan Banyak Profesi di Masa Depan?

Belakangan saya semakin terpana dengan kecanggihan teknologi, salah satunya adalah teknologi kecerdasan buatan atau AI. Dengan bantuan AI, saya berhasil membuat cover novel saya sendiri.

Apa sih sebenarnya kecerdasan buatan itu?

AI atau Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) adalah sebuah cabang ilmu komputer yang berkaitan dengan pembuatan mesin atau sistem yang mampu melakukan tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan manusia, seperti belajar, berpikir, dan mengambil keputusan. AI memungkinkan mesin untuk melakukan tugas-tugas tertentu dengan lebih cepat, efisien, dan akurat daripada manusia.

Contoh dari aplikasi AI termasuk pengenalan wajah, penerjemahan bahasa, game, kendaraan otonom, dan asisten virtual seperti Siri dan Alexa. AI dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

  1. Machine Learning: Jenis AI yang memungkinkan mesin untuk belajar dari data yang diberikan tanpa harus secara eksplisit diprogram untuk melakukan tugas tertentu.
  2. Neural Networks: Jenis AI yang meniru cara kerja otak manusia dalam memproses informasi dan memungkinkan mesin untuk “belajar” dari data yang diberikan.
  3. Robotics: Jenis AI yang terkait dengan pengembangan robot yang mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan melakukan tugas-tugas tertentu.

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan AI semakin pesat dan semakin banyak digunakan dalam berbagai aplikasi dan industri. AI diharapkan dapat membantu mengatasi berbagai masalah di dunia, seperti mengurangi kerusakan lingkungan, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan manusia, dan mengembangkan teknologi yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) memang berpotensi untuk menggantikan beberapa profesi di masa depan, terutama pekerjaan rutin yang mengandalkan tugas-tugas yang dapat diotomatisasi. Sebagai contoh, pekerjaan administratif, pengolahan data, dan tugas-tugas di bidang produksi, transportasi, dan logistik sudah mulai banyak diotomatisasi dengan bantuan teknologi AI.

Namun, bukan berarti semua profesi akan tergantikan oleh AI. Ada banyak profesi yang membutuhkan kemampuan manusia seperti empati, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi dengan cepat yang tidak dapat diotomatisasi. Sebagai contoh, profesi yang melibatkan interaksi manusia seperti perawat, psikolog, guru, atau konselor, sangat bergantung pada kemampuan manusia untuk berinteraksi secara empatik dan membantu orang lain.

Selain itu, meskipun teknologi AI dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan lebih cepat dan efisien daripada manusia, namun teknologi tersebut masih memerlukan pengawasan dan pengaturan oleh manusia. Sehingga, walaupun beberapa pekerjaan mungkin tergantikan oleh AI, akan selalu ada kebutuhan untuk manusia untuk mengembangkan dan mengawasi teknologi tersebut.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempersiapkan diri dengan keterampilan yang tidak dapat diotomatisasi seperti kemampuan berpikir kritis, beradaptasi dengan perubahan, kreativitas, dan kemampuan berkolaborasi dengan orang lain. Hal ini akan membantu kita untuk tetap relevan di pasar kerja yang semakin berubah dan berkembang dengan cepat di era digital.

Suatu hari nanti, saat Reina, putri saya, besar, saya kemungkinan besar akan mendorong dia untuk mempelajari AI kalau dia tertarik. Tentu tidak lupa mengajarkannya kemampuan untuk berpikir kritis dan analitis serta mengasah kemampuannya untuk berempati dan berkolaborasi dengan orang lain.

Cheers,

Haura Emilia

Menulis Novel di Fizzzo (Part 2): Membuat Cover Buku dengan Dall-E

Seperti yang saya tulis sebelumnya, baru-baru ini saya menulis novel berjudul “After Midnight” dan menguploadnya ke aplikasi baca novel gratis Fizzo. Untuk mengetahui lebih banyak tentang menulis di Fizzo silakan baca di sini.

Di tulisan kali ini saya mau cerita sedikit tentang cara saya membuat cover novel saya itu. Saya menggunakan teknologi AI Dall-E untuk membuatnya.

Apa itu Dall-E?

DALL-E adalah sebuah model mesin pembelajaran yang dikembangkan oleh OpenAI, sebuah perusahaan teknologi kecerdasan buatan. Model ini menggunakan teknologi pembelajaran mendalam (deep learning) dan pemrosesan bahasa alami (natural language processing) untuk menghasilkan gambar-gambar yang dibuat secara otomatis berdasarkan deskripsi verbal yang diberikan.

Dengan memanfaatkan teknologi AI (Artificial Intelligence) terbaru, DALL-E dapat menghasilkan gambar-gambar yang sangat realistis dan mengejutkan, seperti gambar-gambar binatang imajinatif atau objek-objek yang aneh dan unik. Model ini dihasilkan dengan melatih sejumlah besar data gambar dan deskripsi untuk mengasah kemampuannya dalam menghasilkan gambar dari deskripsi verbal.

DALL-E dipandang sebagai salah satu prestasi signifikan dalam perkembangan kecerdasan buatan, karena mampu menciptakan gambar-gambar yang sangat realistis dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun, kehadiran model ini juga memunculkan sejumlah pertanyaan etis tentang penggunaannya dan dampaknya terhadap penggunaan citra dan kreativitas manusia.

Balik ke soal membuat cover novel, yang saya lakukan hanyalah mengetik “a silhoutte of a long-haired woman and two men with sunset as the background” di website Dall-E, tunggu beberapa detik dan voila Dall-E membuatkan beberapa gambar berdasarkan deskripsi yang saya tulis itu! 🥲Setelah saya mendownload gambar yang saya mau saya tinggal membuat cover buku dengan aplikasi Canva.

Saya mencoba menulis berbagai macam deskripsi sampai mendapatkan gambar yang saya inginkan. Beberapa gambar memang belum sempurna dan terlihat aneh. Misalnya saya mencoba menghasilkan gambar dengan gaya manga Jepang tapi hasilnya sangat aneh. Ini gambar yang dihasilkan. Hahaha…

Jadi kita memang harus sangat spesifik dalam menulis penjelasan dan tidak berharap akan langsung mendapatkan gambar yang kita inginkan. Perlu diingat juga bahwa Dall-E belum sempurna sehingga kita mungkin sekali tidak mendapatkan gambar yang persis seperti dalam bayangan kita.

But still. Isn’t it scary what technology can do these days? :’)

Cheers,

Haura Emilia