Merencanakan dan Menghitung Dana Pendidikan Anak

Apa yang terpikir pertama kali ketika membaca judul di atas? Mahal? Menyeramkan? Bingung? Hehe… Jujur dulu sebelum punya anak saya sempat pusing dan stres duluan membayangkan biaya membesarkan dan mendidik anak (soalnya saya orangnya overthinking haha…). Saya yakin saya gak sendirian. Tapi ya daripada stres, lebih baik merencanakan dan menyiapkan dananya dulu, kan?

Berdasarkan pengalaman saya pribadi, ada beberapa langkah yang saya lakukan untuk menyiapkan dan merencanakan dana pendidikan anak saya, Reina.

1. Hitung biaya pendidikan yang dibutuhkan.

Anda bisa mengetahui biaya pendidikan di sekolah yang diinginkan, baik itu di sekolah negeri maupun swasta dengan bertanya langsung ke sekolah incaran atau memeriksa website sekolah tersebut. Biaya sekolah bisa berbeda-beda tergantung dari daerah dan jenis sekolah.

2. Tentukan jangka waktu pendidikan anak.

Anda juga perlu mengetahui kapan anak akan memulai sekolah dan berapa lama masa pendidikan akan berlangsung. Anda bisa memutuskan apakah akan menghitung biaya hingga anak lulus SMA saja atau hingga pendidikan tinggi. Kalau misalnya Anda akan menyekolahkan anak di luar kota atau negeri, Anda juga perlu memperhitungkan biaya hidup anak selama kuliah.

3. Hitung biaya total pendidikan anak.

Dari langkah pertama dan kedua, Anda bisa menghitung perkiraan biaya total pendidikan anak dengan mengalikan biaya sekolah dengan jangka waktu pendidikan.

4. Simpan dan investasikan dana.

Setelah mengetahui biaya total pendidikan, Anda bisa membuka tabungan pendidikan atau melakukan investasi agar dana tersedia ketika dibutuhkan. Sesuaikan investasi dengan risiko Anda masing-masing. Jika Anda termasuk investor agresif Anda bisa berinvestasi di saham. Kalau bukan, Anda bisa mencoba berinvestasi di reksadana atau obligasi.

5. Lakukan perencanaan keuangan secara reguler.

Pastikan Anda memeriksa dan mengupdate perencanaan keuangan secara reguler dengan mengikuti perkembangan atau inflasi biaya pendidikan dan memastikan dana yang cukup tersedia pada saat anak membutuhkan.

6. Pertimbangkan untuk mengambil asuransi.

Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk mengambil asuransi pendidikan atau asuransi jiwa bagi pencari nafkah utama untuk melindungi anak dan investasi pendidikan. Kalau misalnya pencari nafkah utama meninggal di usia muda atau sebelum anak selesai sekolah, asuransi jiwa akan sangat bermanfaat untuk memastikan anak tetap bisa sekolah hingga selesai.

Semoga membantu ya Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak! 🙂

Cheers,

Haura Emilia

Memilih Sekolah yang Tepat Untuk Anak

Saat ini putri saya Reina berusia 4,5 tahun. Dia sekolah di sebuah sekolah swasta di Surakarta. Sebelum saya memutuskan untuk memasukkan Reina ke sekolah ini, saya sudah melakukan survey dan riset kecil-kecilan. Setelah yakin, baru akhirnya saya putuskan mau menyekolahkan dia di mana.

Setelah Reina masuk sekolah ini, ada beberapa orang yang bertanya kenapa saya menyekolahkan dia di sana mengingat jarak sekolahnya cukup jauh dari rumah kami (8 km, cukup jauh untuk ukuran Solo). Ada pula yang bertanya kenapa saya mau mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk biaya pendidikan anak ketika ada sekolah swasta yang lebih dekat rumah dan lebih terjangkau juga.

Saya yakin banyak orang tua yang galau terkait sekolah. Kadang ada sekolah bagus tapi jaraknya jauh. Ada sekolah impian tapi uang pangkalnya jauh di atas budget. Atau ada sekolah bagus yang sebenarnya dekat dan biayanya terjangkau tapi sayangnya terletak di daerah super macet dan tidak ada tempat parkiran. Ada juga kasus di mana sekolah itu bagus dan sesuai dengan budget kita tapi sayangnya kurikulumnya tidak mendukung value orang tua (misalnya, pendidikan agamanya dirasa kurang atau tidak ada pelajaran bahasa asing selain bahasa Inggris).

Saya sudah sering mengemukakan pendapat saya terkait pemilihan sekolah dan rencana pendidikan anak. Tapi saya pikir mungkin akan lebih baik kalau saya bagikan juga di sini. Mana tahu ada orang tua atau ibu-ibu yang terbantu membacanya. 🙂

Berikut hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sekolah anak:

  1. Evaluasi kebutuhan anak Anda: Pertama-tama, evaluasi kebutuhan dan preferensi anak. Apakah mereka lebih suka lingkungan sekolah yang kecil atau besar? Apakah mereka membutuhkan program khusus seperti program seni atau olahraga? Apakah Anda mencari sekolah dengan pendekatan akademis yang lebih tradisional atau yang lebih inovatif?
  2. Lakukan riset: Lakukan riset tentang sekolah-sekolah terbaik di daerah Anda. Baca informasi yang tersedia di situs web mereka, termasuk program, fasilitas, dan biaya.
  3. Kunjungi sekolah: Kunjungi sekolah-sekolah yang Anda pertimbangkan. Orang tua bisa melakukan kunjungan langsung ke sekolah atau menghadiri sesi presentasi yang diadakan oleh sekolah tersebut. Pertimbangkan faktor-faktor seperti lingkungan, kualitas guru, fasilitas, dan kelas-kelas yang tersedia.
  4. Bertanya kepada orang lain: Bertanya kepada orang lain seperti teman, tetangga, atau profesional pendidikan seperti guru atau konselor sekolah. Mereka mungkin memiliki pengalaman atau rekomendasi yang dapat membantu Anda memilih sekolah terbaik untuk anak Anda.
  5. Evaluasi biaya: Pertimbangkan biaya sekolah, termasuk biaya pendaftaran, biaya bulanan, dan biaya tambahan seperti buku dan seragam. Pastikan Anda memilih sekolah yang sesuai dengan anggaran Anda.
  6. Pertimbangkan nilai-nilai sekolah: Pertimbangkan nilai-nilai sekolah dan apakah mereka sesuai dengan nilai-nilai keluarga Anda. Pastikan bahwa sekolah tersebut mengajarkan nilai-nilai yang penting bagi Anda dan anak Anda.
  7. Cari tahu hasil prestasi sekolah: Cari tahu hasil prestasi sekolah seperti rata-rata nilai, lulusan perguruan tinggi, dan prestasi olahraga atau seni. Ini dapat membantu Anda mengevaluasi kualitas pendidikan yang diberikan oleh sekolah tersebut.
  8. Pertimbangkan jarak, waktu dan ongkos yang akan keluar untuk mengantar jemput anak ke dan dari sekolah. Pertimbangkan juga kalau misalnya Anda atau supir harus menunggu hingga anak pulang sekolah.

Dengan melakukan riset dan pertimbangan yang tepat, orang tua dapat memilih sekolah terbaik untuk anak dan membantu mereka memulai masa depan yang cerah. 🙂

Cheers,

Haura Emilia